Rohul release
Scene musik lokal selalu membuka pintunya lebar-lebar bagi siapa pun yang ingin “bermain” di dalamnya. Tak terkecuali dengan HARUM BUNGA. Lewat kemampuan yang dimilikinya, BUNGA – begitu biasa disapaberharap bisa masuk ke dalam scene musik lokal. Bukan hanya sekedar “bertamu” kemudian pergi. Tapi lebih dari itu tentunya.
Sebagai generasi masa kini, BUNGA punya keyakinan yang besar ketika harus menyebrang ke jalur musik. Dikatakan menyebrang, kerena sebelumnya, cewek kelahiran Balikpapan, 4 Juni 1997 ini, lebih dulu mencicipi hiruk pikuknya scene modeling. Pergolakan hatinya lah yang juga menjadi alasan BUNGA akhirnya memilih untuk berputar haluan menjadi penyanyi. “Udah sempat beberapa kali event model, tapi hati ini rasanya lebih ingin menyanyi. Karena menyanyi adalah hobi yang memang udah muncul sejak aku masih kecil,” ungkap pengagum Taylor Swift ini.
Berawal dari hobi memang sering menjadi alibi banyak orang sukses untuk meneruskan keinganan hati. Tapi paling tidak, ketika seseorang nyaman dengan apa yang dilakukannya, justru akan lebih mudah untuk melanjutkan apa yang diyakininya. Dan BUNGA memang sangat nyaman ketika musik menjadi pilihannya. Dengan begitu dia bisa berbagi dan menceritakan semua kesenangan hatinya dalam sebuah komposisi berharmoni .
Nah, disini menariknya. Ketika keinginannya akhirnya teralisasi dalam debut yang berjudul Indah Pada Waktunya, rupanya dominasi cerita lirik datangnya dari cewek berbintang Gemini ini. “Iya, aku sering menulis apa yang saat itu aku alami dalam diary aku. Banyak hal lah. Ada cerita-cerita temen yang curhat ke aku. Soal cowok, orang tua, pertemanan dan banyak lagi,” terang Siswi SMAN 1 Samarinda ini santai.
Tanpa disadari, cerita ini malah akhirnya membalut dalam 9 trek yang ada di album debutnya. Diantaranya Telpon Aku. Menurutnya, single debut dengan ambience pop yang easy listening ini muncul dari cerita komunikasi yang nggak dua arah. “Ini soal kejadian yang sering dialami temen-temen aku. Gara-gara telepon nggak dapet sinyal aja, bisa ngambek,” ceritanya. Oh iya, single inilah yang nantinya akan menyapa penikmatnya.
Lain lagi dengan cerita lagu Tukeran Pacar. Lagu yang strukturnya didominasi sama unsur sequencer ini katanya sih ini curhatan temen. “Ngeliat pacar temen lebih lucu dan menyenangkan, kadang-kadang muncul keinginan untuk lebih dekat dengan teman pacar. Lucu sih, tapi memang seperti itu adanya. Ingin aja memilikinya, ” tambahnya.
Konsep musikal serupa (musik yang dibalut sequencer) juga hadir dalam lagu yang menjadi judul albumnya, Indah Pada Waktunya. “Pesan lagu ini sih sederhana. Sebagai anak muda aku berharap temen-temen nggak gampang nyerah. Lebih memotivasi yang denger untuk optimis meraih mimpi,” papar pengidola Agnes Monica ini. Ada dua nama yang tadi disebut-sebut, yakni Taylor Swift dan Agnes Monica. Rupanya dua nama ini bukan hanya sekedar idola., tapi udah menjadi inspirasinya dalam bermusik.
Penggarapan materi album debut cewek yang suka sekali sama yang berbau Korea ini terbilang singkat. Hal ini nggak lepas dari dukungan yang di dapat dari beberapa nama yang cukup mumpuni di bidangnya. Salah satunya, Reza, personil Weekend Band (band indie di Samarinda). Proses yang memakan waktu sekitar 3 bulan di Samarinda dan Jakarta ini, melahirkan sebuah album pop yang dinamis dan enerjik.
Nah, dengan kesiapan materi album, penampilan yang menarik dan cantik serta keyakinan kuat untuk bekerja keras bersama debutnya, tak ada salahnya untuk membukakan “pintu” untuk HARUM BUNGA “bertamu” ke hati para penikmat musik. Siapa tahu misinya menyenangkan para pemilik hati berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar