Jumat, 26 September 2014

Ecoutez "Diantara Kata"


Rohul release

Pantas untuk dicermati, fenomena mendaur ulang lagu atau melakukan new arrangement sejak dekade 1990-an makin masif. Bukan saja lingkup di Indonesia, pun di dunia. Masih ingat peristiwa lagu bergenre country berjudul I Will Always Love You yang dinyanyikan Dolly Parton pada 1970-an, yang diaransemen ulang oleh David Foster pada 1992 dalam kemasan pop yang dinyanyikan kembali oleh Whitney Houston dalam album OST.The Bodyguard. Itu salah satu contohnya.

Pararel dengan fenomena tersebut, “sesuatu” yang menggugah kembali terjadi. Setidaknya, dalam catatan sejarah Musik Pop Indonesia, lagu Di antara Kata sudah mengalami re-arrangement tiga kali termasuk versi awal atau asli yang terdapat di dalam album solo ketiga Fariz RM bertitel Panggung Perak (1981). Lagu Di antara Kata versi awal bisa dikatakan suatu kesinambungan kesuksesan dari Fariz RM setelah lagu Sakura berhasil bertahan berminggu-minggu di tangga puncak hits radio seluruh Indonesia pada 1980. Pun demikian dengan lagu Diantara Kata yang mendapat request tinggi di sejumlah radio.

Berkaitan dengan lagu Diantara Kata, pada Agustus 2014 grup musik bergenre pop jazz Ecoutez! menyajikan lagu tersebut dengan kemasan yang khas dibalut hentakan musik medium beat, yang diselingi hiasan melodi gitar yang pas dan harmoni.

Ecoutez! Grup musik asal Jakarta ini berdiri pada 2005. Dalam rentang perjalanan karir musiknya, Ecoutez! pun mengalami pergantian formasi, yang lazim dialami sejumlah grup musik. Formasi awal Ecoutez! Terdiri dari Delia (Vokal), Jay (Drum), Ayi (Gitar), Leo (Bass), dan Iyas (Keyboard). Namun, sejak  16 Desember 2011, posisi Delia digantikan Andrea Lee yang juga seorang presenter, setelah melengserkan 39 peserta  audisi. Sekadar catatan ekstra, Tompi, Bibus Gruvi,dan Amar Maliq n d’Essential pernah menjadi bagian grup Ecoutez!

Menilik diskografi Ecoutez! tercatat cukup produktif.  Dalam rentang 2006 hingga 2008, vokalis Delia masih memperkuat formasi  Ecoutez! dengan merilis album bertitel Ekute (2006), yang bermakna suatu pelafalan sesuai nama Ecoutez! Album ini menghasilkan tiga singgel hits, yaitu Simpan Saja, Percayalah, dan Tunjuk Satu Bintang. Lalu tahun 2008, Ecoutez! Mengeluarkan album kedua, POSITIVe membuahkan lagu hits Maafkan (Tak Sempurna), Are You Really the One, dan Sakit. Sedangkan melalui album ketiga bertajuk eVOLUTION (2012), vokal Andrea Lee mulai mewarnai dengan lagu unggulan Jatuh Cinta dan  Sendiri.
Seperti disinggung di awal, dalam lagu Di antara Kata, Ecoutez!  berhasil mengemas lagu legendaris milik Fariz RM yang nge-hits di era awal 1980-an menjadi lagu bernuansa kontemporer, komunikatif, serta fresh, sesuai dengan kekhasan,gaya,dan personality Ecoutez!.#RohulMusik

REGINA “AKU JATUH CINTA”



Rohul release

Regina Ivanova atau Regina, begitulah publik mengenalnya adalah sosok sempurna untuk menjadi panutan bagi para calon bintang lainnya; ia gagal 6x mengikuti audisi Idol, namun berhasil menjadi juara Indonesian Idol pada tahun 2012, keikutsertaan yang ketujuh dalam ajang tersebut.

Sudah 2 tahun telah berlalu sejak ia memenangkan titel “Sang Idola” dan menyanyikan lagu ‘Kemenangan’. Bersama Universal Music Indonesia, ia telah merilis lagu ‘Terlalu Indah’ pada pertengahan tahun lalu. Kini Regina sedang disibukan untuk mempersiapkan promo single ketiganya, sebuah hits recycle dari band Roullete berjudul “Aku Jatuh Cinta”. Lagu tersebut dirilis oleh Universal Music Indonesia pada tanggal 9 September 2014.

Ketika menyanyikan lagu ‘Kemenangan’, Regina mencoba untuk lebih memotivasi orang lewat suaranya. Namun, mulai dari lagu “Terlalu Indah” dan dilanjutkan single ketiga yang baru rilis tersebut, Regina lebih total dalam bernyanyi dan merasakan soul sebuah lagu bertema cinta.

Awalnya Bpk. Jan Djuhana, A&R Director Universal Music Indonesia memberikan beberapa pilihan lagu kepada Regina. “Tapi begitu dia denger lagunya, ‘wah ini gue banget liriknya”, ujar Pak Jan. Mendapatkan lampu hijau dari sang artis, akhirnya Pak Jan langsung melakukan rekaman dan menunjuk Stephan Santoso sebagai Vokal Director sekaligus Arranger untuk lagu ini. “Saya bilang ke Stephan, kalo bisa dibuat akustik minimalis musiknya,”. Karena sebelumnya lagu “Aku Jatuh Cinta” dibuat dalam format band, Pak Jan tidak ingin mengulangi hal yang sama; maka jadilah aransemen akustik minimalis dengan balutan string.

Hal yang sama juga dirasakan Regina, “Lagu ini sudah pernah nge-hits sebelumnya dan banyak orang yang tahu. Juga karena sebelumnya lagu “Aku Jatuh Cinta” dibawakan oleh band, mungkin kalau dinyanyikan versi solo dan dirubah aransemen musiknya akan menjadi sesuatu yang berbeda.“ 

Lirik lagu “Aku Jatuh Cinta” bercerita tentang proses perasaan seseorang yang sedang jatuh cinta. Awalnya perasaan itu biasa-biasa saja tapi kemudian berubah menjadi sebuah kerinduan. “Yang awalnya kita kira bakalan sama-sama saja kayak sebelumnya. Tapi ternyata there’s something about this person yang bikin jadi head over heels gitu sukanya sama orang ini”, jelas Regina yang tersipu ketika mengaku bahwa saat ini sedang merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan si penulis lagu. #RohulMusik

New GRUVI "Unfollow"


Rohul release

New GRUVI mengajak para pendengar muda mereka untuk beranjak dari masa lalu dengan singel andalan mereka yang berjudul “Unfollow.” Mengikuti kata pepatah “art imitating life,” NEW GRUVI pun menapaki babak baru dengan menggandeng Kevin Widaya (vocal), Dimas Wibisana (guitar) dan Ben Silaban (keyboard).

Derry Pratamsyah (drum) dan Tendra Leonard (bass) sebagai para pemegang pondasi lama mengajak anggota baru mereka untuk bertutur lewat nada dan lirik yang mudah dicerna, terus terang dan tanpa kiasan, sebuah bahasa yang dekat dan mudah dipahami oleh penggemar pop Indonesia.

Sebagai tanda cinta dan keseriusan, New GRUVI menggandeng produser kenamaan dari dalam negeri Irwan Simanjuntak dan dari Amerika Serikat, Sean Beresford (Vanessa Carlton, Third Eye Blind, The Black Tapes) untuk mengarap mixing dan Dave Kutch untuk menggarap mastering singel-singel terbaru mereka ini. Sederetan musisi internasional seperti John Legend, Justin Timberlake, The Roots, Alicia Keys, dll hanyalah sebagian kecil dari daftar nama musisi yang pernah bekerja sama dengan Kutch.

Melalui kolaborasi ini, New GRUVI berhasil melahirkan komposisi-komposisi baru yang setia pada penggemar remaja mereka dengan tetap menyajikan ciri khas funk moderen namun membumbuinya dengan aroma nostalgia yang familiar bagi penggemar dewasa mereka. Nuansa baru ini terlahir dari cita-cita mereka untuk menciptakan musik yang mudah didengar, tidak arogan, namun tetap berpegang pada idealisme.

Berbarengan dengan peluncuran single ini, New GRUVI juga akan turun ke lapangan. Pada 14 September 2014 mereka akan tampil di Sumatera Jazz Festival membawakan beberapa aransemen terbaru sekaligus versi baru dari beberapa lagu lama mereka.

Kalau para penggemar New GRUVI beruntung, garapan-garapan baru ini akan menjadi cikal bakal sebuah album indie. Ingin setia pada konsep awal mereka, proyek idealisme ini akan diluncurkan serentak di stasiun-stasiun radio di seluruh Indonesia.

VANYA SHINTA "PASRAH"



Rohul release

Perjalanan Vanya Shinta atau yang biasa dikenal dengan Vanya sebagai seorang penyanyi masih tetap terus produktif. Setelah sebelumnya Vanya berani mengeluarkan single EDM dengan lirik full bahasa Inggris yang berjudul “SEVENTEEN”, kali ini Vanya mencoba mengeluarkan sebuah single galau, dimana selama ini Vanya yang identik dengan membawakan single – single pop beat yang menjadi hits seperti “PAS KENA HATIKU’, “BAD BOY BAD GIRL” dan tentunya yang terakhir “SEVENTEEN”. Namun, ini memang bukan single galau pertama Vanya, karena  sebelumnya Vanya juga sempat merilis single Galau yang juga sempat menjadi hits di radio “Kamu Buat Hatiku Mati.

Di lagu terbaru ini yang berjudul “PASRAH”, Vanya menggandeng seorang musisi dan composer muda berbakat yaitu Ade Govinda, yang telah menciptakan banyak lagu hits yang dibawakan oleh artis – artis Indonesia & Malaysia.

Pemilihan lagu “PASRAH” ini berawal dari pemberian 3 lagu dari Ade kepada Vanya yang menurut Ade cocok dibawakan oleh Vanya. Dari ke 3 lagu tersebut, Vanya cukup sulit untuk menentukan karena memang lagu – lagu yang diberikan bagus – bagus. Akhirnya label mencoba mendengarkan lagu – lagu tersebut kepada orang – orang  termasuk para MD radio untuk kemudian di saring yang terbaik dan akhirnya menentukan pilihan kepada lagu yang berjudul “PASRAH”.

Dan kebetulan pun lirik dari “PASRAH” ini pernah dialami sangat dalam oleh Vanya yang sempat membuat Vanya susah move on. Bahkan pada saat proses recording pun sempat beberapa kali Vanya susah berkonsentrasi dikarenakan lirik dan musicnya benar – benar membuat dia mengingat masa lalu.

Lagu “PASRAH” ini menceritakan tentang kepasrahan dalam sebuah percintaan. Dimana Dia benar – benar mencintai pasangannya namun cintanya tidak berbalas dan akhirnya dia ikhlas dan memilih untuk hidup sendiri.

Lewat single “PASRAH ini, Vanya berharap eksistensinya sebagai salah satu penyanyi solo akan semakin diterima oleh masyarakat luas. Dan tidak lupa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang terus membantu dan memberikan dukungan kepada Vanya untuk dapat memberikan yang terbaik dan memberikan karya – karya untuk kemajuan music Indonesia.